Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa para murid Yohanes dan orang Farisi, merasa bahwa mereka telah melakukan kewajiban puasa dengan baik. Melihat bahwa murid Yesus tidak melakukan puasa, maka mereka menegur murid Yesus dengan berkata, “Kami dan orang Farisi sudah berpuasa tetapi mengapa murid-Mu tidak?” Murid-murid Yohanes tidak bisa menerima bahwa mereka telah melakukan kewajiban puasa, sementara murid Yesus tidak. Pesan yang mau disampaikan oleh Yesus melalui perikop ini cukup jelas. Pertama, puasa yang kita lakukan hendaknya dijalankan dengan tulus, bukan karena paksaan. Kedua, jika kita melihat orang lain tidak puasa, hendaknya kita mengajak mereka. Ketiga, apa pun yang kita lakukan hendaknya kita sadari untuk menjadikan hidup kita lebih suci, dekat dengan Tuhan, dan kelak beroleh hidup bahagia bersama Yesus. Tuhan Yesus tidak memberikan kita anggur baru-Nya untuk dituangkan ke dalam “kantong kulit yang tua” kehidupan kita. Ia datang ke bumi dan bertindak dalam hidup kita hari ini- untuk mengubah kita, untuk menuangkan anggur baru ke dalam “kantong kulit yang baru” agar kita memulai kehidupan baru. Mari kita pancarkan hal-hal yang baru, yang baik, yang positif dari kedalaman hati kita untuk kebaikan dan keselamatan semua orang.
Selamat pagi suster, bapak/ibu, OMK dan teman-teman semua.
Selamat berakhir pekan. Happy weekend Tuhan memberkati 🙏🙏🙏
Salam,
RD. Wilfridus Patrisius Nong Yodi