Jangan kuatir di benci

Renungan

Seorang murid Kristus atau pengikut Kristus harus siap untuk ditentang, siap utk dibenci, diancam bahkan nyawa menjadi taruhannya. Yesus dalam Injil sudah mengingatkan para muridNya akan apa saja yang nanti dialami ketika kita menjadi pengikut Kristus dan diutus oleh Kristus dalam tugas kita mewartakan kerajaan Allah. Kita akan dibenci, “waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya”.
Tidak saja dikatakan tantangan-tantangan yang akan dialami seorang pengikut Kristus, tetapi dikemukakan juga cara-cara untuk mengatasi tantangan-tantangan itu: harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Cerdik bukan berarti licik melainkan mau menghindar dari bahaya dan untuk bertahan hidup. Atau dapat kita katakan cerdik kepanjangan dari: cerdas dan terdidik. Menjadi murid Tuhan harus cerdas dan terdidik. Punya akal sehat supaya dalam menjalani perutusan, perutusan itu dapat dijalankan dengan baik. Seorang murid Kristus juga harus tulus seperti merpati, tidak ingkar janji, tidak mendua hati. Ketulusan hati diperlukan dalam menjalani tugas perutusan agar tidak menjadikan pelayanan sebagai proyek diri. Juga dikatakan: janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Jadi jangan takut, jangan kuatir untuk bersaksi tentang kebenaran, kejujuran, keadilan, kebaikan-kebaikan yang Tuhan ajarkan kepada kita. Roh Kudus, Roh Allah akan membimbing, menyertai kita dan menolong kita ketika kita berhadapan dengan ancaman-ancaman. Orang yangg bertahan dalam kebaikan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Selamat pagi suster, bapak/ibu, OMK dan teman-teman semua.
Selamat beraktivitas Tuhan memberkati 🙏🙏🙏


Salam,


RD.Wilfridus Patrisius Nong Yodi