Yesus berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”.
Yesus menuntut para muridnya mempunyai semangat lebih dalam melakukan praktek keagamaan. Jangan hanya melakukan sebatas kewajiban saja, atau ritual belaka tetapi harus lebih dari itu.
Jangan hanya “tidak boleh membunuh”, tetapi marah saja sudah harus dihukum. Berkata “kafir” atau “jahil” saja harus dihadapkan ke mahkamah agama. Menjadi murid Yesus dituntut lebih maksimal.
Tidak boleh hanya minimalis, sama dengan yang lain, ikut aman saja. Mari kita lihat hidup keagamaan saya. Apakah saya menjalankan hidup keagamaan hanya sekedar pelaksanaan hukum atau sekedar ritual saja atau karena terpaksa, atau hanya karena takut akan hukuman Tuhan dan tidak dijiwai (dimotivasi) cintakasih? Tuhan menghendaki agar kita lebih daripada orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,
yaitu melaksanakan hidup keagamaan dengan cintakasih, tidak karena takut atau pun terpaksa.
Selamat pagi suster, bapak/ibu, OMK dan teman-teman semua. Selamat beraktivitas, tetap semangat dan Tuhan memberkati 🙏🙏
Salam,
Pastor Yodi.