Menjadi Satu

Renungan

Injil hari ini merupakan bagian terakhir dari doa Yesus kepada para muridNya. Bukan saja kepada para muridNya Yesus berdoa tetapi kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Yesus juga berdoa untuk kita. Ini adalah tanda bahwa Yesus memperhatikan kita, tidak meninggalkan kita. Dia mau ada bersama kita dengan kekuatan dari Bapa-Nya di surga. Yesus berdoa kepada kita supaya kita menjadi satu.
Karena itu mudah-mudahan setelah kita membaca, merenungkan Firman Tuhan ini kita menjadi satu, tidak ada lagi perpecahan, permusuhan, pertikaian. Anda yang mempunyai musuh mari kita berdamai. Tidak usah mengatakan orang itu tak mau berdamai dengan saya. Saya lah yang terlebih dahulu mengambil inisiatif untuk berdamai dengan dia, menyapa dia. Loh kalau dia tidak mau menerima sapaan saya, bagaimana itu? Kebaikan apapun yang kita lakukan akan kembali kepada kita. Kebaikan, kasih yg kita lakukan kepada orang lain akan membuat kita hidup dalam kasih, kita bisa melepaskan keegoisan, kedagingan kita dan akhirnya hidup kita berkenan kepada Tuhan. Saudara/i tetaplah bersatu satu sama lain. Tidak usah melihat dosanya, kesalahannya bgitu besar, atau apakah saya bisa diterima oleh dia?
Yang penting kita berinisiatip dahulu, mau bersatu, mau membuka komunikasi, membuka kebaikan dengan sesama, dengan orang lain. Mari kita lupakan hal-hal yang jelek, hal-hal yang negatif, yang melukai, yang membuat kita sakit hati. Lupakan segala luka batin kita. Karena luka batin hanya bisa disembuhkan dengan mengampuni orang lain. Dengan mengampuni kita terbuka pada persatuan itu. Semoga doa Tuhan Yesus ini sungguh bisa kita wujudkan sehingga tidak ada lagi pertikaian, permusuhan, percideraan kepada org lain.
Selamat pagi suster, bapak/ibu, OMK dan teman-teman semua. Selamat beraktivitas Tuhan memberkati.


Salam,


RD. Wilfridus Patrisius Nong Yodi