Hari ini Gereja kita merayakan Peringatan wajib Santo Aloysius Gonzaga seorang biarawan.
Dalam Injil Yesus memberi pedoman praktis bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama kita. Seperti hukum gema atau gelombang yang bergulung kembali kepada kita, begitulah gambaran perilaku dan sikap kita terhadap sesama dan lingkungan kita. Kalau kita ingin dihormati orang lain, hendaklah kita menghormati mereka lebih dahulu. Kalau kita ingin diperlakukan dengan baik, maka perlakukanlah sesama dengan baik pula. Apa yang kita lakukan itu akan kembali kepada kita demikian juga.
Janganlah mengharap orang lain akan menghormati kita, kalau kita tidak mau menghormati mereka. Janganlah mengharapkan orang berbuat baik kepada kita kalau kita sendiri tidak berbuat baik kepada mereka. Begitulah kalau terjadi ketidaknyamanan relasi dengan orang lain atau lingkungan sekitarnya, kita bisa bertanya pada diri kita sendiri, “Apa yang sudah kulakukan sehingga terjadi miskomunikasi?” Jangan terburu-buru menyalahkan orang lain. Ada reaksi pasti ada aksi. Memang berbuat baik itu susah, laksana melalui pintu yang sempit. Dan banyak orang ingin menghindar dari pintu yang sempit. Tetapi Yesus meminta kita untuk berjuang, tetap berusaha melaluinya supaya memperoleh kehidupan.
Marilah kita berlomba-lomba berbuat baik kepada orang lain. Suasana damai, sukacita dan cintakasih tidak dimulai dari orang lain, tetapi dimulai dari diri kita sendiri. Ingatlah Tuhan senantiasa memberi rahmat. Rahmat-Nya itu cukup bagi kita.
Selamat pagi suster, bapak/ibu, OMK dan teman-teman semua.
Selamat beraktivitas, St Aloysius Gonzaga doakanlah kami. Tuhan memberkati 🙏🙏🙏
Salam,
RD. Wilfridus Patrisius Nong Yodi